Ini adalah cerita beberapa waktu lalu
yang menurut saya harus dibagikan kepada kalian. Ini adalah pengalaman pertama
saya menyusuri sungai siak dengan trek pendek. Gimana keseruan jejalan bersama
Bus Airnya? Yukk simak..
Desember tahun kemarin saya beserta
beberapa orang teman sempat mencoba Bus Air yang baru saja diresmikan oleh
Pemerintah Kota Pekanbaru untuk memenuhi
kebutuhan Transportasi masyarakat di Seberang sungai Siak. Jadilah semua heboh
dan penasaran untuk menjajal Transportasi Baru ini. Mungkin karena namanya bus,
beberapa orang berpikiran bahwa ini memang berbentuk seperti Bus kebanyakan di
Darat. Hihihi.. nah biar tidak penasaran terus langsung saja di cobain.
Setelah kami berunding, *gaya bener
berunding :3.. akhirnya yang ikut berangkat
ada sekitar 8 orang yang terdiri dari Saya, Hamda, Wike, Tika, Kak Athri, Bg
Tian, Ebi Medha, dan Riski. ditentukanlah meeting point di Mal Pekanbaru.
Karena akses ke Pelabuhan lebih gampang dengan menggunakan Transmetro. Maka
terbagi dua tim yang nantinya akan bertemu di Pelabuhan. Saya, Tika, Hamda,
Wike, dan Riski akan berangkat dari Mal Pekanbaru. Sedangkan Kak Athri, Bg
Tian, dan Ebi Medha akan langsung menuju Pelabuhan Karena rumah mereka tikda
terlalu jauh dari sana.
Saya dan Tika sudah sampai duluan dan
sudah duduk manis di Halte Transmetro sambil menunggu yang lainnya. Satu pesan
wasap masuk dari Hamda yang bilang bahwa ia sudah di dalam TransMetro menuju
Mal Pekanbaru. Okeh kita menunggu.. tidak lama kemudian muncul Wike yang juga
sudah rede sekali sepertinya. Tiba-tiba Riski
memberi kabar bahwa dia tidak bisa ikut.. yasudah kami tinggal menunggu
Hamda.
perkiraan Bus Air akan berangkat jam
9 Pagi dan sekarang sudah pukul 8:15 sayapun mencoba mengontak hamda agar kami
bisa tahu posisinya sudah dimana. Jika ketinggalan kan rugi banget pasti.. dan
Hamda bilang sudah di Ramayana yang berarti menandakan dalam waktu 5 menit lagi
dia akan sampai ke haribaan kami *apasihbi.
Sudah 10 menit tapi hamda masih belum
muncul, saya khawatir dong dan mencoba mengontak Hamda. Daaannnn yang terjadi adalah
Hamda salah masuk Transmetro yang menyebabkan dia terdampar ke Rute Jl. Riau
yang posisinya jauh sekali dari halte Transmetro kami. Waktu juga sudah semakin
tipis dan ada sedikit kabar melegakan dari Ebi Medha yang bilang Bus Airnya
akan berangkat jam 10. Fiuhhh.. okehh masih ada waktu untuk menunggu Hamda..
Setelah setengah jam berlalu Hamda
belum kunjung sampai. Dan waktu sudah sangat mepet sekali. Dengan sangat
menyesal terpaksa Hamda tidakbisa kami tunggu dan kamipun langsung menuju
pelabuhan dengan mobil Wike *karena waktu yang sudah sangat mepet kami
memutuskan untuk pakai mobil saja kesana. Maapkan kamii Hamdaaaa… :’(
KKKK
Akhirnya kami sampai di Pelabuhan dan
mencari Posisi Kak Athri berada. Setelah bertemu kamipun menuju loket tiket dan
bersiap berangkat. Sebelum berangkat
tetap saja disempatkan untuk photo-photo hihihi..
Ternyata Bus Air tidakseperti yang di
isukan selama ini. Ternyata Bus Airnya berbentuk kapal Pemirsah.. okehh yukk
langsung masuk sajaa..
Di Bus Air ini terbagi dua ruangan,
yang di dalam kabin dan luar kabin. Kami milih yang di luar aja karena lebih
bebas melihat pemandangannya. Kabinnya
juga sangat nyaman, sepertinya masih baru juga.
Dan tidak berapa lama bus airpun
berjalan menyusuri sungai siak.. wuhuuuuu… serius exciting abis. Di awal
perjalanan di pelabuhan kami melihat beberapa kapal besar sedang bersandar di
pelabuhan. Ditambah deru mesin bus air yang mendorong bus sangat cepat sehingga
menghasilkan ombak di belakang kapal yang menjadi keasikan tersendiri jika di
perhatikan. Oh ya kamu tidak di larang untuk membawa makanan ke dalam bus ini
asal kamu bisa menjaga kebersihannya ya gaes. Buanglah sampah pada temannya..
eh tempatnya.. sip?
Dengan pandangan hutan luas terhampar
di depan mata jadi hiburan yang menarik untuk mata. Sesekali kapal penumpang
lainnya lewat bersebelhan dan menyebabkan ombak menggoyang-goyangkan bus air
kami duhhh seru!. Selain itu kamu bisa menemukan spot-spot photo menarik selama
perjalanannya. Saya sendiri bolak balik beberapa kali ke depan dan belakang
kapal buat photo-photo tapi tetap hati-hati ya kameranya kecemplung sungai..
jangan sampai deh pokoknya.
Yang menarik lagi dari perjalanan di
bus air ini adalah kita melewati PLTU Tenayan Ryaa yang super megah abis.. dan
tentu saja bisa menjadi objek photo yang luar biasa. Pipanya yang menjulang
sangat menarik perhatian. Pokoknya kami dibuat kagum oleh PLTU ini.
Setelah satu jam perjalanan sampailah
kami di Okura. Okura ini katanya sudah masuk perbatasan kota Pekanbaru dengan
Siak. Kamipun berhenti sejenak di pelabuhan dan dibolehkan untuk berjalan-jalan
sejenak. Ternyata dari pelabuhan ini kita disambut oleh beberapa ruas jalan
yang siap di explorasi dan tempatnya juga sangat mengasyikan dan terlihat asri.
Kiri kanan kami di penuhi oleh pohon-pohon dan buah-buah. Selain itu ada
beberapa rumah kayu yang bagus sekali. Memang masih sangat perawan situasinya.
Setelah 15 menit berjalan menyusuri
jalan-jalan kecil di Okura, kami kembali ke Bus Air dan balik menyusuri sungai
Siak menuju Pelabuhan Sungai Duku. Hmm.. seru sekali memang karena ini adalah
pengalaman pertama saya menyusuri sungai Siak hihi.. okeh segitu ajah dulu deh
yaa untuk cerita jalan-jalan dengan Bus Airnya. See yaa.. :D
*note : belum lama kemarin Bus Air
ternyata sudah tidak beroperasi lagi karena mengalami kebangkrutan. Sayang
sekali padahal Bus Air ini punya potensi besar menjadi tempat wisata sekaligus
menjadi penyambung desa-desa yang berada di tepi sungai Siak.
2 comments:
wah bi..baru tau ada bus air.. :)
hihi.. iyah ndahh.. tapi sayangnya udah gak ada lagi sekarang.. info terbaru sistemnya sekarang lebih ke penyewaan sih..
Post a Comment