Tadi gue nemu
sebuah artikel yang ngebahas tentang apa dan kenapa. Serius setelah baca, gue
merasa menemukan sudut pandang baru dalam haluan niat dalam diri gue sendiri.
Artikel ini membahas esensi kata apa dan kenapa dalam kehidupan dan pengaruhnya
dengan apa yang kita lakukan. Jadi gini, *gayalu.. di artikel itu di bahas
kenapa Wright bersaudara berhasil membuat pesawat pertama di dunia. Sedangkan
di masa yang sama Samuel
Pierpont Langley juga sedang mengerjakan hal yang sama. Langley adalah orang yang sangat dihormati, dia
adalah seorang perwira senior di Smithsonia, dan seorang profesor matematika
yang juga bekerja di Harvard. Dan kenapa Langley bisa gagal? Yap.. Langley
tidak memiliki passion untuk memecahkan masalah terbang di angkasa, tetapi
mencari achievement.
Tidak
dengan Wright bersaudara. Mereka membuat pesawat karena ingin memecahkan
masalah. Mereka tidak berharap di beri pujian atau Achievement tapi murni
melakukannya untuk diri mereka.
kesimpulan
yang gue dapet bahwa harusnya kita melakukan sesuatu itu dengan passion, Dengan
apa yang kita senangi dan dari diri kita sendiri. jadi kita tidak akan
memikirkan hal lain selain memberikan yang terbaik untuk hal yang kita cintai. Gue
langsung membandingkan dengan sekeliling gue dan dengan diri gue sendiri. banyak
dari kita memulai Sesuatu dengan apa, Dengan Achievement. Bukan dengan kenapa.
Kira-kira
bentuk pertanyaan nya akan seperti ini. apa yang gue dapat kalo gue ngerjain
ini, ini dan itu?. Coba bandingkan dengan kenapa gue harus melakukan ini, ini,
dan itu?.
Mungkin
ini lah esensi dari apa yang kita lakukan. Orang menulis karena dia tau kenapa
dia harus menulis, kenapa dia harus menemukan cara membuat produk yang baik.
Kenapa harus bekerja dengan jujur. Semuanya akan bermuara pada diri sendiri. Gue
juga menyadari pentingnya bertanya kenapa pada diri sendiri. Karena kita memberi
kesempatan hati atau jiwa kita untuk berpendapat. mungkin “kenapa” bisa di
bilang sebagai pertanyaan untuk memulai.
Terakhir,
Gue bakal noted ini di kepala gue. Mengajukan pertanyaan kenapa pada diri gue,
mudah-mudahan kita semua bisa menjadi lebih baik lagi.. “let’s start with
why”.. see yaa.. J
No comments:
Post a Comment