Kami sedang berada dalam kereta api arah Jakarta Kota, minggu pukul 5
sore, gue dan Rian. Merencanakan sebuah perjalan dadakan ke Bandung.
Ide ini tercetus dua jam yang lalu ketika kami sedang menonton di rumahnya,
Depok.
“yan ke Bandung yok? :D”
“wah boleh juga tu, mumpung libur
ni, besok kan cuti bersama”
“okeh yuk prepare”
“cek tiket terakhir kereta dari Gambir ke Bandung dulu deh Bi”
“sip”
Itulah beberapa percakapan sebelum kami berkemas. Let’s got some journey
my friend! :D
sekarang tanpa berasa kami sedang dalam Commuter menuju stasiun Gondangdia, karena stasiun ini
jaraknya yang paling dekat dengan Gambir. kami sempat bertanya arah Gambir pada
petugas, secara kita juga baru kan di Jakarta :D. dengan sigap petugas
stasiunpun menjelaskan. “paling lima menit nyampe mas, ikutin aja rel nya” ucap
petugas. Okeh kita lanjut jalan, Setelah sepuluh menit kami masih belum
menemukan Stasiun Gambir
“ -__-“ . lah katanya tadi Cuma lima menit doang, begimana ni yan? “ ujar
ku ke Ryan. “iya ya, dasar pembohong penipu” balas Ryan seru. *lari ke pojok
ruangan *loh ini kok kayak di putusin pacar -___- ”. kamipun terus menyusuri
rel dannn tadaaaa… akhirnya sampai di stasiun Gambir.. :D
tanpa casciscus kami langsung menuju counter tiket dan menanyakan tiket ke bandung…
syukur masih ada tiket untuk kereta terakhir pukul 8… yuhuuuu.. sah jadi
backpacker nekad.!! Hahaha..
Untuk membunuh waktu kamipun berjalan mengelilingi Stasiun. Menurut gue Stasiun
Gambir ini lumayan nyaman. Mungkin yang agak kurang coock ya cat Hijaunya..
:D .. setelah puas berkeliling dan tidak menemukan sesuatu tempat yang menarik
untuk di jadikan tongkrongan sementara kamipun menuju the most tongkrongan gaul
place di Stasiun, apalagi kalau bukan Seven Eleven yang sudah melegenda ini..
:D ..
Setelah menunaikan sholat Maghrib, kami langsung menuju tempat tunggu
kereta. Okeh memang agak deg-degan tapi ini akan seru sepertinya. Di sebelah
kiri kami duduk ibu-ibu yang dari tadi sibuk dengan gadgetnya. gue dan Rian
saling berbisik, yaaahhh seperti ngegosip ala ibu-ibu komplek :D .
“eh yan liat tu ibu-ibu banyak banget gadgetnya”, ujar gue
“iya ya bi, sosialista kali ibu ni hahaha”, balas Rian
“eh yang di sudut sono cakep ya”, kata gue lagi
“waahhhh.. iya juga ya bi”, kata Rian lagi sambil cekikikan.
“untung bukan anak ibu yang di sebelah kita ni ya”, lanjut gue sengit
“iya, masa calon mertua sosialita”, Balas Rian.
Tak lama cewek tadi datang ke ibu yang di sebelah kiri tadi dan langsung
manggil mama. Kami sempat shock juga. Ternyata memang anaknya sih ibu tadi..
dasar calon menantu durhaka.. hahaha..
Tak berapa lama kereta datang dan
kamipun bergegas menuju rangkaian. Mencari deretan kursi dan siap berangkat.
Kereta melaju cepat. gue dan Rian masih cengengesan berbagi cerita konyol ala kami. Emang perjalanan malam kurang seru karna kita gak bisa
liat pemandangan luar. Tapi ya udah
nikmatin aja.. kegelapan kadang menentramkan dan melindungi. *aseekkk..
Pukul sebelas malam kami tiba di stasiun bandung. Kami menuju pintu
selatan sesuai petunjuk teman gue Hardi. Kami keluar dan langsung di hampiri seorang
supir taksi yang menawarkan jasa..*jasa taksi bukan jasa pijit.. red. setelah lama berkompromi masalah harga
akhirnya kami setuju naik taksinya dengan harga 40 ribu rupiah. Di sepanjang
jalan pak supir sibuk menjelskan tempat wisata yang harus kami datangi di
Bandung. Well.. wisata esek-esek tentu saja tidak ketinggalan. “klo besok mah
aliran sesat tutup mas, kan mau lebaran haji” ujar supir. gue dan Rian cuma bisa saling
pandang. Kami belum mengerti aliran sesat yang di maksud pak supir. Kami
terlalu polos untuk mengetahui dunia yang lebih liar lagi.. hahaha..
Kami berhenti di depan nasi uduk tak jauh dari lapangan gazibu Bandung.
gue langsung menelpon Hardi. Tak lama dia muncul dari gang tak jauh dari tempat
kami berhenti. Sebelum menuju kosannya kami makan nasi uduk dulu yang kebetulan
masih buka. Okeh saatnya beristirahat dan bersiap untuk petualangan besok
pagi!!.. :D see yaa...
No comments:
Post a Comment