menentang rasism terhadap nilai..!
hairilhabibi
5:44 AM
Kesaaallllllllllll…itulah
yang gue rasakan pas ngeliat kacamata
gue kegores T_T..padalah baru satu minggu yang lalu di tebus..emang sial banget
tapi yaudahlah terpaksa gue ganti lensanya. Sumpah nyesel banget. Outcome lagi Outcome lagi..hadehhh…
Okeh seminggu
yang lalu gue baru selesai interview untuk magang di salah satu perusahaan
minyak internasional. Walaupun hasilnya kurang menggembirakan tapi gue seneng
kok bisa sampe ke sesi interview dengan team leader perusahaan tersebut. Dari
Sembilan orang yang di interview yang tembus Cuma 2 orang. Dua orang ini adalah
temen-temen gue yang cumlaude di kampus. Selamatt guys :D
Gue
kadang-kadang heran ngeliat perusahaan sekarang, mereka meletakkan standard ipk
atau nilai atau apalah namanya. Padahal nilai atau ipk gak jadi jaminan juga
kan kalo yang bakal di lulusin itu punya standard kerja setinggi ipk mereka.
Karena menurut gue pengalaman dan nilai itu punya jalur yang sangat berbeda,
Gak habis pikir gue.
Menurut
gue sih pengalaman dan kesungguhan seseorang itu untuk masuk dan bergabung
dengan perusahaan itu yang lebih penting. Iya gak? Karena orang yang memang
bersungguh-sungguh untuk masuk ke suatu perusahaan atau apalah itu namanya
bakal bekerja lebih maksimal karena dari dasarnya dia memang menginginkannya.
Emang sihhh semua pengen kerja tapi jangan di liat dari nilainya aja dongg..
beri kesempatan kepada yang ipknya di bawah standard juga ikut membuktikan
diri. Gue menentang rasism dalam bentuk
penggolongan nilai atau ipk!
Bukannya
apa-apa tapi menurut pengamatan gue orang yang mempunyai ipk lebih rendah
biasanya punya semangat kerja, keterampilan, teamwork yang lebih bagus dari yang ipknya lebih tinggi.
Ini menurut pengamatan gue loh..karena mereka selalu berpacu untuk mengejar ketertinggalan
mereka.
Harapan
gue mudah-mudahan rasism dalam bentuk penggolongan nilai ini tidak ada lagi.
Bukan mengajarkan kepada yang lain untuk tidak berprestasi dalam akademik juga
bukan memanjakan mereka yang memang malas-malasan tidak mau belajar. Tapi yang
gue tuntut di sini ialah fair dalam perekrutan karena belum tentu yang ipknya
standard itu punya skil yang lebih baik dari yang ipknya di bawah standard. beri
kesempatan kepada yang ipknya di bawah standard untuk ikut membuktikan diri.
penelitian juga menunjukan kalo IQ hanya berpengaruh 20%-30%.selebihnya EQ dan
SQ yang menentukan. Jadi kenapa nilai akademik menjadi sebuah syarat yang
mutlak untuk pencari kerja?
Social Counter